Dec 13, 2008

Perbuatan Daging vs Buah Roh

Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 
 Galatia 5: 19-21

Perbuatan daging adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh seorang individu seperti kita: ya demikianlah yang tertulis di ayat di atas: Thats our nature, Thats us actually. 

Kerajaan Tuhan di ayat tersebut tidak berbicara mengenai Sorga; ini sedang bicara mengenai*gaya hidup* kerajaan Sorga dan berkat-berkatnya. Kita ini sedang membangun kerajaan Sorga di bumi selama kita tinggal di bumi; Ini bicara pemerintahan Tuhan di muka bumi ini.

Daging adalah sesuatu yang sudah exist, buah adalah sesuatu yang memiliki proses untuk menghasilkan. (buah adalah sesuatu yang ditunggu). Contoh sederhana: Detik inipun kita disuruh marah pasti bisa, tapi disuruh sabar butuh waktu dan proses. Itu sebabnya yang satu disebut buah dan yang satu disebut perbuatan. Again, daging sudah exist, buah masih ditunggu.

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Galatia 5:22-23 

Lalu apa yang dimaksud Buah Roh?
Seperti buah adalah identitas sebuah pohon, buah roh adalah identitas kekristenan. Semua yang tertulis di ayat tersebut adalah karakter. So, identitas orang Kristen yang sesungguhnya adalah karakternya. Kalau materi adalah ukuran kerohanian, maka kita adalah orang-orang yang sangat tidak rohani. That’s not the standard. Namun gereja hari-hari ini seringkali terjebak dalam hal-hal demikian. Character is our identity

Lalu muncul pertanyaan berikut; jika demikian bagaimana berbuah?
1. Buah adalah hasil yang alami atau Nature. Tidak bisa direkayasa; maksudnya it depends on the *seeds*. Benihnya apa, ya itulah buahnya. Buah roh lahir dari Roh Kudus. Gate pertama sedang berbicara mengenai lahir baru; Roh Kudus. Kalau benihnya Roh Kudus, buahnya pasti Roh Kudus (seharusnya begitu). Banyak orang berbuat baik tanpa Roh Kudus. Banyak orang juga berkata bahwa akan dibaptis kalau nanti sudah baik (Hal ini sama seperti seorang menderita kanker baru akan ke dokter ketika sudah sembuh. It’s a funny thing). Banyak orang membalik prosesnya. Benih itu harus ada dulu dalam hidup kita, baru kita bisa bertumbuh

2. Buah harus mengalami proses alamiah. Sebagus apapun benihnya, tanpa sebuah proses tidak akan menghasilkan buah. Benih yang sangat bagus jika tetap ada di dalam kantong plastic tanpa terkena matahari dan pengairan, tetap tidak akan berbuah. So hal yang kedua adalah harus tertanam; ini sedang berbicara mengenai kejemaatan. Firman Tuhan sedang bicara mengenai makanan (pupuk, air, matahari, dll) Tanaman hidup karena makanan. Care dari komunitas. Menurut survey, tanaman itu harus di kasihi atau disayang. Ada nasehat, ada koreksi, dll

3. Buah dihasilkan menurut kasih karunia Tuhan. Sebagus apapun kita mengurus orang sampai sudah maksimal, jika tetap tidak menghasilkan, ya sudahlah. Pertumbuhan ada di tangan Tuhan dan pertobatan bicara mengenai personality
















3 comments:

renungan pemuda said...

Thanks to the Lord...
Keep Yoursmile..

Unknown said...

Thx, artikelnya membabtu

Unknown said...

Praise the Lord...

Post a Comment